Tuesday 29 March 2016

Cerpen EXO - Are You Okay?


“Annyeonghaseyo, Han Seul Rin inmida” Ucap seorang yeoja yang berdiri didepan kelas untuk memperkenalkan dirinya sebagai murid baru. “Geurae, Seul Rin~ssi kau boleh duduk disamping Sehun. Yang itu orangnya” Tunjuk Seo Saem kearah Sehun.
“Aku tak mau” Ucap Sehun dengan nada cuek, “Kau tak boleh begitu Sehun~ssi, kau ingin dia duduk dimana ?” Tanya Seo Saem lembut, “Biar saja, itu urusan dia kan?” Tanya Sehun tak peduli, Seo Saem mengenggam tangannya, menahan kekesalannya pada muridnya yang satu ini. Seul Rin menatap Seo Saem, “Gwenchana~yo Saem, aku berdiri saja di belakang sana” Ucap Seul Rin lembut, “Jangan begitu sayang, kau siswa disini, tak boleh begitu ne ?”Ucap Seo Saem, matanya menatap Sehun tajam. “Oh Sehun, kau harus berbagi tempat duduk dengannya, jika tidak aku akan melapor ke Appamu” Ancam Seo Saem, Sehun mendesah “Arraseo arraseo” Ucap Sehun yang akhirnya kalah, bagaimana tidak ? Seo Saem adalah istri dari adiknya Appa Sehun atau bisa dibilang Ajjumhanya.
“Silahkan duduk Seul Rin~ah, hati-hati dengannya” Pesan Seo Saem sebelum Seul Rin melangkah menuju bangkunya.Seul Rin hanya mengangguk, iapun duduk dibangkunya.
“Kau ! Jangan membantahku, arraseo !” Ucap Sehun dengan nada kejam. Seul Rin melihatnya tajam kemudian membuka tasnya lalu mengambil perangakat tulisnya.
~~~~~~~
“Baiklah, mari kita bagikan kelompoknya. Eumm, bagaimana jika sebangku-sebangku dan Sehun…. Lho Sehun sudah punya teman sebangku ya ?” Pekik Han Saem tak percaya, sekarang pelajaran Sains bukan Matematika. Sehun diam, malas menjawab pertanyaan yang menurutnya tak penting itu.
“Ah, arraseo. Besok kalian buat laporan tentang materi ini. Arraseo ?” Tanya Han Saem, seluruh siswa mengangguk. “Baiklah, pelajaran selesai . Kalian boleh pulang
Ucap Han Saem dan siswapun menyiapkan peralatannya dan beranjak pulang.
Sehun melihat Seul Rin yang tak beranjak dari kursinya, ia melihat gadis iru “Neo, gwenchana ?” Tanya Sehun, Seul Rin menatapnya, wajahnya pucat pasi, keringat dingin bercucuran, Sehun merasa kasihan dengan gadis itu. “Kau, mau kuantar pulang ?” Tawar Sehun, Seul Rin tersenyum lalu menggeleng. “Wae ?” Tanyanya lagi- lagi gadis itu menggeleng.
“Seul~ah” Panggil seorang namja yang tiba-tiba masuk kekelas Sehun. “Ada apa Hyung?” Tanya Sehun heran, Baekhyun melihat Sehun dan tersenyum, “Kau sebangku dengannya ? Tak kusangka” Ucap Baekhyun tak percaya. Sehun tersenyum getir, “Kau kira aku mau ? Aku juga terpaksa” Jawab Sehun tak suka.
“Hush, jangan gitu. Ada yeoja disini” Ucap Baekhyun sambil melihat Seul Rin yang tertunduk, ia melihat Seul Rin. Tiba-tiba tangannya beralih ke wajah Seul Rin. “Gwenchana ? Wajahmu makin pucat, kau mau pulang sekarang ?” Tanya Baekhyun khawatir, Seul Rin tersenyum “Gwenchana Oppa, aku juga ada tugas kelompok dengan Sehun” Jawab Seul Rin sambil tersenyum. “Ah, kalau begitu ayo pulang, agar tugas kalian cepat selesai dan kau juga cepat beristirahat. Arraseo ?” Suruh Baekhyun, entah mengapa Seul Rin dan Sehun sama-sama mengangguk.
Sehun berdiri dari bangkunya,saat Seul hendak berdiri tiba-tiba ia jatuh kembali “Gwenchana ?” Tanya Sehun sambil memegang lengan Seul agar tak terjatuh. Seul mengangguk, Baekhyun mendesah, “Kau ini. Kajja kepunggungku, biar kugendong” Perintah Baekhyun, Seul mengangguk dan menaiki punggung Baekhyun. “Kajja” Ajak Baekhyun dan Sehunpun mengangguk.
~~~~~~
“Hyung,” Panggil Sehun, Baekhyun menoleh ke belakang. “Waeyo ?” Tanyanya,Sehun mendekatinya “Gadis ini,, eumm maksudku Seul Rin. Dia kenapa ?” Tanya Sehun khawatir, Baekhyun melihat kearah Seul yang ada dipunggungnya. “Apa dia sudah tidur ?” Tanya Baekhyun, Sehun mengangguk.
“Panggil saja dia Seul, dia risih jika dipanggil Seul Rin. Arra ?” Ucap Baekhyun, Sehun mengangguk. Keadaan mulai hening, Sehun melihat Seul kasihan “Hyung, dia kenapa ? Koq lemah gitu ?” Tanya Sehun heran, Baekhyun tersenyum “Kau ingin tahu ?” Tanya Baekhyun, Sehun mengangguk. “Jangan sekarang, suatu saat kau akan tahu. Aku mohon jaga dia selama aku pergi” Pesan Baekhyun, Sehun terkaget “Maksud Hyung ? Aku ta-“ “Sudah sampai, ayo masuk. Aku ingin cepat-cepat pulang” Potong Baekhyun cepat, ia memindahkan Seul ke punggung Sehun. “Aku titip salam ke Han Ajjumha ne ? Ini untukmu. Annyeong Sehun~ah” Pamit Baekhyun sambil berdadah, Sehun menerima gulungan kertas pemberian Baekhyun lalu menggenggamnya dengan kuat seolah itu adalah hal yang berharga. Baekhyun berlari ke arah rumahnya dan mengeluarkan air mata yang sedari tadi tak dapat dibendungnya. “Semoga kau bisa menjaga Seul, Sehun~ah. Aku pergi~” Gumam namja itu.
~~~~~~
“Ahh,, aku bingung” Gumam Sehun setelah membaca gulungan kertas pemberian Baekhyun sambil mengacak-acak rambutnya “kau itu sakit ya ?” Tanyanya sambil melihat Seul. “Hooaaaam~” Seul membuka mulutnya, ia menguap. “Kau sudah bangun ?” Tanya Sehun sambil berjalan kearah rumah Seul, Seul menjawabnya hanya dengan anggukan. “Seul~ah, aku ingin bertanya padamu ?” Tanya Sehun, Seul terkaget ‘Darimana namja ini mendapat nama panggilanku ?’ Batinnya. “Kau,, memiliki hubungan apa dengan Baekhyun hyung ? Mengapa dekat sekali ?” Tanya Sehun bertubi-tubi, “Aku akan menjawab, tapi bisakah kau menurunkanku ?” Pinta Seul dan Sehunpun menurutinya.
“Aku dan Baekhyun oppa itu saudara tiri. Orang tuaku mengadopsinya dari panti asuhan saat aku umur 5 tahun dan dia 7 tahun, tapi besok dia sudah mau pergi” Ucap Seul sambil menahan air matanya yang mulai mengalir, Sehun menatapnya “Pergi ?” Tanyanya bingung, Seul memakasakan senyumnya keluar “Dia sudah bertemu Byun Ajjushi dan Byun Ajjumha, kami tak dapat menghalangi oppa untuk bersama orang tuanya” Jawab Seul, kali ini air matanya sudah tidak dapat dibendung. Air matanya mengalir deras. “Aku menyayangi oppa  sangat menyayanginya” Lirih Seul, “Aku tak ingin oppa pergi, aku baru pulang dari Canada tapi Oppa sudah mau pergi”Teriak Seul mulai tak terima, “Oppa jahat, dia tak mengerti perasaanku. Aku benci oppa, aku benci oppa, aku benci oppa karena oppa tidak menghargaiku ! Aku benci !!!” Teriaknya lagi, Sehun merasa iba melihat Seul, iapun memeluk Seul lalu mengelus-elus punggungnya.
“Uljima, Baekhyun Hyung pasti tidak tega” Ucap Sehun menenangkan, “Jangan sebut namanya didepanku lagi !” Bentak Seul. “Kau jangan begitu Seul ! Hyung juga memiliki alasan karena meninggalkanmu” Ucap Sehun sambil menenangkan Seul.Seulpun terdiam,, “Eumm, kapan kita kerja kelompok ?” Tanya Sehun mengingatkan. Seul tersentak “Oh iya,, mianhae aku lupa. Kajja !” Ajak Seul, gadis itu mulai tersenyum. “Akhirnya kau tersenyum juga” Gumam Sehun lemah, tak mungkin Seul mendengar gumamannya saat ini.
~~~~~~
-Esok harinya-
“Seul~ah !” Panggil Sehun, Seul yang berjalan menuju kelasnyapun menghentikan langkahnya, ia melihat Sehun yang berdiri didepan pintu kemudian berlari kearahnya lalu mengambil tas Seul. “Kajja ! Kau lambat sekali” Ejek Sehun, Seul melihat Sehun tak percaya ‘Ada apa dengan namja ini ?’ Batinnya.
“UHUKK UHUKK” Seul terbatuk, badannya berkeringat dingin, badannya lemas, wajahnya mulai pucat. Iapun menjatuhkan dirinya ke lantai. Sehun melihat Seul dan mengahampirinya dengan panik, “Seul~ah, gwenchana ?” Tanya Sehun, tapi Seul tak menjawab malah batuknnya semakin parah.
Sehun sontak menggendong Riri kepunggungnya dan pergi ke UKS. Banyak pasang mata yang melihat Sehun dan Seul heran. Bingung dengan hubungan mereka.
Tiba-tiba Seo Seonsangnim menghampiri mereka, “Sehun~ah, ada apa ?” Tanya Seo Saem heran. “Permisi Saem, Seul sedang sakit. Annyeong” Pamit Sehun lalu pergi meninggalkan Seo Saem, Seo Saem tersenyum melihat mereka, “Han Seul Rin, kau hebat. Bisa mencairkan es balok yang membeku menjadi hangat” Gumam Seo Saem dengan senyuman di bibirnya.
~~~~~~
“Ahh,” Seul terbangun dari kasurnya. “Gwechana ? Kau istirahatlah dulu” Pesan Sehun, Seulpun hanya bisa mengangguk.
‘Drrt Drrrt’
Ponsel Seul bergetar, iapun membuka pesannya yang berisi
 From : Xi Uisa
To : Seul Lin

Annyeong Seul~ah, kami sudah mendapat donor paru-paru yang normal untukmu. Datanglah ke Seoul Hospital nanti sore ne ? Jangan lupa !
Seul menutup ponselnya, matanya sayu. Sehun melihatnya kasihan, “Gwenchana ? Ada masalah ?” Tanya Sehun, Seul menggeleng.
“Gwechana, jangan khawatir” Ucap Seul menenangkan. Sehunpun hanya mengangguk pasrah, ia tak yakin dengan keadaan gadis yang satu ini.
~~~~~~~
“Siapa yang mendonorkannya ?” Tanya Seul, sudah puluhan kali ia bertanya namun Xi Uisa belum juga menjawabnya. “Oh, ayolah Seul. Ini sudah menjadi rahasia rumah sakit, arraseo ?” Jawab Xi Uisa, jawaban yang dilontarkan terus menerus yang membuat Seul muak.
“Memang kalian dibayar berapa ? Jika kalian tidak mau memberitahuku maka aku tidak mau operasi, biar saja paru-paru basahku semakin parah.” Ucap Seul, oh ayolah, mustahil nama harus dirahasiakan. Terutama nama sang malaikat yang memberikan paru-paru untuknya.
“Dia bilang, kau harus operasi dulu baru ia memberitahukan namanya” Ucap Xi Uisa, Seulpun menyerah “Kau berjanji padaku, baiklah besok saja operasinya” Ucap Seul, Xi Uisa tersenyum “Baiklah, jangan sampai kau tidak datang” Ucap Xi Uisa. “Aku tidak mungkin ingkar janji Uisa~nim” Gumam Seul sambil mengerucutkan bibirnya.
~~~~~~
“Sehun~ah !” panggil Seul, Sehunpun menoleh “Waeyo ?” “Do’akan aku ya ?” Ucap Seul, Sehun mengerutkan alisnya “Maksudmu ? Jangan bilang kau mau pergi” Tanya Sehun heran.
‘Degg’
Ucapan Sehun mengarah kehatinya, “Ah,, tentu saja aku takkan pergi. Untuk apa ?” Tanya Seul sambil menenangkan dirinya. Sehun tersenyum, “Baguslah, jangan sampai kau meninggalkanku seperti Baekhyun hyung. Aku sangat takut” Ucap Sehun, Seul menunduk “Oppa ?” Gumamnya. Ia lupa dengan keadaan oppanya yang satu itu.
Sehun melihat Seul heran, “Ada ap-  Oppss, aku tadi menyebutnya” Ucap Sehun terkaget. “Gwenchana, aku bahkan lupa bertanya padanya. Dia baik-baik saja kan ?” Tanyanya dengan gumaman, Sehun mengangguk “Tentu saja, semalam aku menelpon dia. Dia bilang dia mau beramal, entahlah aku tak mengerti dengan ucapannya” Ucap Sehun, Seul menoleh kearahnya “Beramal ? Maksudmu ? Mendonorkan ?” Tanyanya, tak mungkin oppanya yang super cerewet itu mau berkorban kecuali demi orang yang dia sayang.
“Kan aku sudah bilang, aku tak mengerti apa yang diucapkannya” Jawab Sehun dengan desahan. “Hehe, mianhae” Ucap Seul lalu pergi meninggalkan Sehun.
Sehun membuka segulung kertas lalu membacanya,
·         Jangan biarkan Seul menangis
·         Jangan biarkan Seul bersedih
·         Jangan biarkan Seul berlari cepat
·         Jangan biarkan Seul jalan dimalam hari
·         Jangan biarkan Seul berkeringat dingin, terutama karena gugup
~~~~~~~
‘Bruukk’
“Seul Rin~ah !” Teriak seorang yeoja yang melihat teman sekelasnya pingsan. Sehun tersentak mendengar teriakan tersebut kemudian berlari dengan kencangnya. Ia teringat catatan itu  ‘Jangan biarkan Seul berlari cepat’
Sehunpun menggendong Seul kepunggungnya dan berlari ke UKS. Disana tidak ada seorangpun. Tidak ada pengurus UKS dan yang bersangkutan.
Tak lama kemudian, Seulpun bangun. Sehun memberikan segelas air minum ke Seul.
“Kau memiliki penyakit ?” Tanya Sehun yang membuat aktivitas Seul terhenti. Seul hanya terdiam, “Iyakan, kau punya penyakit apa ? Kok sampai gak dibolehin lari ?” Tanya Sehun lagi.
“Uhukk uhukk” Seul terbatuk, badannya berkeringat dingin, wajahnya pucat.
‘Drrrt Drrt’
Ponsel Seul begetar, Sehun mengambil ponsel tersebut lalu membaca pesan masuk dari seseorang.
From : Xi Uisa
To : Seul Lin
Pulanglah dan segera ke Rumah Sakit Seoul, dan segera operasi. Jangan buang-buang waktu !

Sehun membaca pesan tersebut dengan kaget, “Kau sakit ? Kajja kita ke RS” Ucap Sehun lalu menggendong Seul dipunggungnya. “Aniya, Sehun~ah, aku tak mau operasi” Berontak Seul, “Kau jangan begitu, kau pasti sembuh” Ucap Sehun sambil menyemangati Seul, Seul hanya menunduk. “Tapi-“ “Sehun~ah !” Teriakan Seo Saem yang memotong ucapan Seul. “Ne Saem ?” Tanya Sehun sopan, “Kau mau kemana ?” Tanya Seo Saem, “Ke RS” Jawab Sehun singkat, sifat dinginnya mulai keluar. “Saem ikut !” Teriak Seo Saem.
~~~~~~
“Ayolah, Seul. Jangan buang-buang waktu” Lirih Uisa, “Jika operasinya tak berhasil maka aku akan meninggal juga kan ?” pertanyaan Seul membuat Xi Uisa terdiam. “Jangan kecewakan Baekhyun” Ucap Uisa tiba-tiba, Seul tersentak “Maksudmu ?” “Jangan kecewakan Baekhyun, dia mendonorkan paru-parunya untukmu” Jawab Uisa ragu, “Oppa, eoddi ?” “Dia sudah meninggal, dia bunuh diri karena ingin menolongmu. Bisakah kau menghargainya ?” Tanya Uisa yang membuat air mata Seul mengalir. “Pikirkan baik-baik Seul”
~~~~~~
“Seul, kamshahamnida” Ucap Seo Saem tiba-tiba, Seul baru saja keluar dari ruangan Xi Uisa. “Untuk ?” Tanyanya heran, “Merubah Sehun, ia menjadi orang yang penyayang semenjak bertemu denganmu. Semangatlah untuk hidup, kau yang dibuutuhkan Sehun. Fighting !” Semangat Seo Saem, Seul menundukkan kepalanya kemudian ia bergumam “Aku akan operasi !”
~~~~~~
“Oppa, gomawo. Aku harus hidup, banyak yang ingin aku hidup maka aku harus hidup” Gumam Seul kemudian ia merasa semuanya gelap.
~~~~~~~
“Bagaimana ?” Tanya Sehun khawatir, Uisa menunduk “Kritis, tunggu beberapa waktu lagi baru ia sadar”.
Sehun berjalan keranjang Seul, air matanya jatuh. “Kumohon buka matamu,saranghae” Gumam Sehun lalu tangan Seul tiba-tiba bergerak, matanya terbuka, air matanya merintik.
“Uisa~nim, Seul sadar” pekik Sehun bahagia. Seul tersenyum melihat Sehun, tapi napas Seul mulai terengah-engah.
“Op.. pa mianhae. Aku tak tau harus bagaimana, tapi kumohon. Carilah penggantiku, aku tak ingin oppa yang kukenal ini menjadi dingin seperti kita pertama bertemu dulu. Jadilah orang yang hangat, mianhae Seo Saem, aku mengecewakanmu, aku tak bisa hidup lebih lama. Aku ingin hidup tapi takdir berkata lain. Oppa, nado saranghae. Uljima” Lirih Seul. Sehun menghentikan tangisannya.
“Oppa, dingin” Lirih Seul yang mulai melemah, Sehunpun memeluknya. “Oppa, hang..at se..ka..li. Be..nar-be…nar hang….at”
‘Tiiiiit’
Monitor yang menujukkan detak jantung Seul berhentipun berbunyi. Sehun menangis tersedu-sedu.
Para dokter bergerak ke kamar Seul dan melihat adegan mengharukan itu, mereka merintikkan air mata bersama-sama.
”Jika saja aku tak memaksamu Seul~ah, aku pasti masih hidup”
THE END
Nah gimana? kalo mau lagi comment ya :r: :a:

0 comments:

Post a Comment