Tuesday 29 March 2016

Cerpen EXO - Kamu


Musim dingin kembali menemani liburan Sehun tahun ini, beberapa hari yang lalu ia dan para hyungnya menikmati natal yang rasanya sama saja seperti biasa, tidak ada istimewanya. Bahkan kalau dipikir – pikir lebih baik tidak ada liburan daripada liburannya membosankan.
Sehun sendirian, lagi. Eitss, tapi bukan berarti ia jomblo –walau memang sepenuhnya benar. Ia tidak suka dibilang jomblo atau single, menurutnya itu adalah panggilan menggelikan dalam hidupnya, walaupun begitu ia sudah punya calon, katanya.
Semuanya kembali ke kampung halaman masing – masing, mumpung EXO sudah menyelesaikan comeback mereka minggu lalu dan akhir tahun ini mereka tidak sibuk. Mereka menggunakannya sebagai pelepas rindu dengan keluarga, lumayanlah walau tidak lama. Dan lagi, Sehun sendirian.
Awalnya ia senang karena ia tinggal sendirian di dorm, tidak ada keributan dari Baekhyun dan Chanyeol atau suara melengking Chen dan Dio ketika mereka bercanda atau marah – marah dan juga gombalan manis Kai yang entah kenapa selalu membuat perutnya mual. Ah iya, Kai.
Dengan cepat Sehun menyalakan ponselnya dan membuka youtube, mengetik Lovelyz – For You dibagian search lalu menekannya. Tak butuh waktu lama hingga video – video itu memenuhi beranda youtubenya. Ia memilih salah satu video dengan fokus main vokal sekaligus visual mereka.
du du du du du du du oh my love
du du du du du du du na na na~
du du du du du du du oh my love
Hati Sehun bersorak begitu melihat gadis yang ia pikirkan terlintas di layar ponselnya. Gadis itu tersenyum, membuat lengkungan pelangi yang membingkai wajahnya begitu cantik. Rambut yang dikepang dua dan sweater kuningnya membuatnya terlihat semakin manis. Siapapun yang melihatnya, dijamin akan ikut tersenyum bila ia tersenyum.
“Kau semakin cantik, Jiyeon~ah”
****
Sehun berjalan ke sebuah rumah yang tampak kosong, setelah membuka pintu rumah itu ia mengedarkan pandangannya dan melihat sekitarnya, sepi. Langkahnya membawa ia masuk semakin dalam hingga nampak dua orang anak kecil yang mendongakkan kepala mereka ke arah jendela.
Sehun mendekat dengan hati – hati, penasaran dengan apa yang dilihat kedua anak itu. Namun langkahnya terhenti ketika suara air mendidih di dapur rumah terdengar begitu mendenging, kedua anak itu melihatnya dan membuat Sehun berlari keluar untuk menyelamatkan diri.
“Cut !”
Sehun berhenti berlari dan berjalan ke Sutradara Kim. “Kerja bagus Oh Sehun,” ujar Sutradara Kim sambil menepuk bahunya dengan bangga.
“Kamshahamnida,” jawab Sehun sopan sambil membungkuk, tak lupa pula senyuman manis ia berikan pada seluruh staff yang bekerja keras.
Sehun berjalan ke kursi di dekat ilalang yang cukup panjang. Daerah sekitar sini memang agak mengerikan, rumah putih yang sudah lama tidak dihuni dengan rumput panjang dan ilalang yang menyelimuti halaman rumah itu.
“Hii.” Bulu kuduk Sehun berdiri ketika pikiran – pikiran aneh itu terbayang di kepalanya. Bagaimana bisa managernya mengiyakan lokasi ini, apa jadinya jika ia menghilang di bawa oleh hantu atau semacamnya ? Pikirnya.
‘Srekk srekk’
Sehun memicingkan matanya ke ilalang bergerak itu, “Mungkin hanya angin.”
‘Srekk srekk cekrik’
Mata Sehun melotot begitu terdengar suara yang agak aneh, seperti suara kamera. Apa mungkin hantu itu menyimpan fotonya untuk dihantui ?
‘Srekk srekk’ “Aduhh !”
Sontak Sehun berdiri dari kursinya dan mundur beberapa langkah. Jantungnya semakin berdebar dan nafasnya mulai terengah engah. Ia melihat sekeliling yang ternyata sudah sepi, “Kemana mereka semua ? Sutradara Kim ?”
‘Grasak grusuk’
Ilalang yang bergerak semakin mendekat, Sehun melihat sesosok bayangan yang membuatnya semakin berjalan mundur. Sampai sampai ia tersandung kursi hingga terjatuh.
“Tck, gatal sekali sih.”
Sebuah suara berhasil membuat Sehun membeku, ia melihat sesosok makhluk yang cantiknya luar biasa. Gadis berambut kepang dengan kamera di lehernya, seperti gadis desa.
Gadis itu masih sibuk menggaruk tangannya yang memerah, ia belum menyadari kehadiran Sehun yang masih terduduk dibawah karena jatuh tadi. Sehun bersyukur karena masih bisa menikmati wajah itu.
Entah ilusi atau bukan, Sehun membayangkan gadis itu berjalan ke arahnya dengan wajah kebingungan yang membuatnya semakin imut. Gadis itu mengibaskan tangannya di depan Sehun. Benar – benar ilusi yang indah.
“Hallo, tuan ?”
Sehun tidak merespon, ia tersenyum aneh dan akhirnya membuat gadis itu salah paham.
‘Buakk’
“Dasar mesumm !!”
****
“Maaf, tadi cuacanya benar – benar cerah. Kami tidak tau kalau akan hujan begini,” ujar Sutradara Kim sambil membungkuk minta maaf, padahal sudah 15 menit sejak syuting dihentikan namun Manager EXO belum juga memaafkannya.
Jo Hyung Jin, Manager EXO berkacak pinggang. Ia melirik ‘anak – anaknya’ yang diselimuti handuk berteduh di mobil van mereka, mereka tampak begitu menggigil karena hujan mendadak itu. Ia menghela nafasnya berat, “Sudahlah, tidak ada bedanya. Lanjutkan syuting besok pagi.”
Sutradara Kim mengelus dadanya, ia menoleh ke anak buahnya lalu memerintahkan mereka untuk mengemas barang – barang. Setelah itu ia menghampiri mobil van EXO lalu mengetuk kaca mobilnya.
“Apa lagi ?”
Sutradara Kim memasang senyuman lalu menepuk bahu Hyung Jin, “Mau ke rumahku ? Tidak jauh dari sini, aku khawatir jika mereka akan demam jika terlalu lama dibiarkan kedinginan.”
Hyung Jin melipat tangannya di dada lalu menatap Sutradara Kim tajam, “Tidak perlu, mereka tid-“
“Hatchi !”
Keduanya menoleh ke arah Sehun yang sedang menyengir sambil menggosok – gosok hidungnya. “Sepertinya aku akan flu Hyung,”
Hyung Jin menghela nafasnya berat kemudian melirik Sutradara Kim yang masih memasang senyuman gilanya. “Ya sudahlah, tidak jauh kan ?”
“Hm, tentu.”
Merekapun berjalan menuju rumah Sutradara Kim, dan memang tidak jauh dari lokasi syuting.
“Ayo masuk dulu,” ujar Sutradara Kim dengan ramah. Ia memasuki rumahnya terlebih dahulu kemudian diikutin oleh Hyung Jin dan member EXO. “Nami~ya, aku pulang !”
Seluruh member EXO menatap kagum rumah itu, sederhana, tidak mewah tetapi rapi dan elegan. Terdapat berbagai macam perlengkapan makan yang terbuat dari keramik, kaca maupun plastik dengan bentuk yang berbagai macam tersimpan di dalam lemari kaca yang sepertinya memang khusus. Di dindingnya terdapat foto keluarga yang terlihat sangat bahagia, Sutradara Kim, Istrinya dan kedua putrinya yang sama – sama memiliki eye smile.
“Appa !”
Suara imut dari seorang gadis membuat kekaguman semuanya semakin indah, gadis dengan ikatan rambut ekor kuda dengan sebuah handuk ditangannya. Mata gadis itu membesar begitu melihat seseorang. Namun tak lama kemudian matanya kembali menatap ayahnya.
“Eomma sudah menyiapkan makan, apa perlu kubuatkan minuman hangat ?” tanya gadis itu sopan.
Ayahnya mengangguk, “Buatlah, tetapi antarkan Sehun ke kamar Mijin dulu. Ia perlu istirahat, sepertinya ia sakit.”
Gadis itu mengangguk kemudian memberikan handuknya pada sang ayah. “Mari Sehun~ssi.”
Gadis itu berjalan mendahului Sehun ke kamar Mijin. “Kau masuklah, biar kubuatkan minuman hangat,” ujarnya ketika mereka tiba di depan pintu kamar Mijin. Namun sebelum gadis itu pergi, Sehun menahan tangannya, membuat pergelangan tangan gadis itu terasa dingin. “Kau sepertinya demam.”
Sehun hanya tersenyum tipis, “Namamu ?”
Gadis itu tampak kebingungan, ia berusaha melepas tangan Sehun namun malah semakin erat. Ia berdecak, “Kim Jiyeon. Sudahkan ? Aku masih harus membantu Eomma, kasihan ia sendirian di dapur.”
Sehun melepaskannya, kemudian Jiyeon berjalan meninggalkannya. Sehun belum masuk ke kamar. Ia masih memperhatikan gadis itu hingga punggungnya tak terlihat lagi.
****
Sehun tertawa kecil mengingat itu, bagaimana ia mengenal gadis itu, bagaimana ia berbicara pada gadis itu. Terdengar ketus memang tapi gadis itu peduli, tidak mengatakan secara langsung tapi ia lakukan dengan perbuatan.
Tak terasa video yang diputar Sehun habis, ia melihat video yang menjadi trend dengan kategori Lovelyz. Ia menemukan sesuatu yang sepertinya menarik. Kei Aegyo.
****
Karena demam Sehun tidak turun selama 3 hari maka ia terpaksa ditinggal oleh member lain karena mereka harus buru – buru melanjutkan syuting. Besok ia akan pulang ke Seoul karena kebetulan Jiyeon dan Sutradara Kim akan kesana juga.
Sutradara Kim sudah pergi bersama member yang lain untuk melanjutkan syuting di kota ini. Nyonya Kim entah kemana, jadi hanya ia dan Jiyeon yang berada di rumah ini.
Jika kalian bertanya Jiyeon dimana, gadis itu tengah menari di ruang tengahnya yang memang luas dan tidak terdapat meja atau sofa. Jadi memang dibuat lesehan pada saat beristirahat atau menonton TV.
Tarian gadis itu cukup teratur dan ia selalu mengulang gerakan itu berkali – kali sampah Sehun bosan melihatnya. “Tidak ada lagu lain ?”
Gadis itu berhenti dan menoleh ke Sehun, ia menatapnya bingung kemudian menggeleng.
“Berhentilah menarikan itu, aku bosan melihatnya.”
Gadis itu mengganti lagunya. Awalnya Sehun senyum – senyum saja saat gadis itu menggantinya, namun Jiyeon kembali mengulang lagu yang sama.
“Kau dance cover ? Lagu apa yang kau cover ? Kenapa kau ulang terus ?”
Jiyeon mematikan lagunya kemudian meneguk air di dekatnya lalu duduk di samping Sehun. “Bukan, aku latihan. Kenapa ?”
“Aku tidak pernah mendengar lagu itu,”
Jiyeon tersenyum miris, “Memang tidak terkenal, bahkan Sunbaeku saja tidak mengetahuinya.”
Sehun menggelengkan kepalanya miris, “Sabar, suatu saat pasti akan dikenal.”
Jiyeon tidak menjawab, ia justru berdiri. “Mau jalan – jalan ? Aku bosan.”

-TBC-
Lalala, mianhae kalau FF ini terbagi jadi 2 part. Insya allah akan dilanjutkan minggu depan.. Doakan bisa ya ^^…
Sebenernya Fantastic selama 3 bulan ini gak bisa update karena gak ada waktu, sumpah.. Tugas dan pr masih numpuk, belum lagi ada lomba sana sini, kemarin lagi mid 1 minggu, karantina, eskul, les, proyek basing… Huaaaa, sampe pusing aku..
Readersss, tolong kasih saran dong gimana biar bisa ngatur waktu, apalagi untuk ngerjain tugas dan pr.. Sama kasih krisar buat FF Fantastic,, entah yang mana terserah.. Pleaseeee ^^
Makasih readers~deu :p: :f:

0 comments:

Post a Comment